Surabaya – Tiga jenazah korban ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, pada Jumat (3/10/2025), telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara HS Samsoeri Mertojoso, Polda Jawa Timur.Jenazah
Sidoarjo - Posko pos mortem per Jumat (3/10/2025) hari ini resmi dipindah dan dipusatkan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jatim. Terpantau sekitar pukul 08.15 WIB, 2 jenazah korban ambruknya musala Pondok
Sidoarjo - Tim SAR Gabungan mulai mengerahkan alat berat untuk mengevakuasi reruntuhan gedung tiga lantai Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, pada Kamis 2 Oktober 2025. Sebanyak lima unit crane
Sidoarjo – Keajaiban terjadi di tengah proses evakuasi musibah runtuhnya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Seorang santri bernama Syehlendra Haikal R A (13) berhasil ditemukan selamat setelah
Sidoarjo -Setelah berupaya lebih dari 24 jam tanpa henti, tim SAR gabungan kembali berhasil mengevakuasi tujuh korban dari reruntuhan bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten
Sidoarjo - Proses pencarian korban para santri tertimbun reruntuhan musala ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, masih terus berlangsung hingga siang ini, Rabu (1/10). Santri ungkap
Sidoarjo – Sudah tiga hari berlalu sejak musibah runtuhnya bangunan Musala di Pondok Pesantren Al-Khozin, Sidoarjo,Beberapa keluarga korban yang putranya masih belum ditemukan lebih memilih bertahan di area pondok,
Sidoarjo - Tim penyelamat menemukan 15 titik korban di bawah reruntuhan bangunan Pondok Pesantren yang runtuh. Dari jumlah tersebut 8 titik dinyatakan zona hitam, sedangkan 7 titik dinyatakan zona merah.Hal itu
Sidoarjo -Gubernur Jawa Timur melakukan kunjungan langsung ke dapur umum yang didirikan di area pondok pesantren Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo/ Rabu (01/10)Dalam Kunjungannya kali in, pihaknya ingin memastikan kebutuhan
Sidoarjo – Insiden runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang terjadi pada Senin, 29 September 2025, mengundang perhatian serius dari Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar. Dalam