Jakarta - Ratusan petani singkong asal Lampung bersama Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) melakukan aksi di depan Istana Negara, Jakarta, untuk memperingati Hari Tani Nasional. Mereka menuntut pemerintah segera menghentikan impor tapioka dan melaksanakan reforma agraria sejati untuk mengatasi keterpurukan petani.
Dalam aksinya ada sembilan Tuntutan Petani antara lain,Penghentian impor tapioka ,Regulasi tata niaga singkong,Penetapan harga eceran tertinggi (HET) singkong, Penghapusan pungutan liar (pungli) di pabrik,Penetapan ubi kayu sebagai komoditas strategis nasional,Hilirisasi berbasis BUMN
LMND menilai bahwa problem petani tidak bisa dipandang hanya dari isu pupuk subsidi atau fluktuasi harga pasar. Akar masalah ada pada ketimpangan struktur agraria. Oleh karena itu, LMND mendorong pemerintah menjalankan Land Reform sejati sesuai amanat UUPA No. 5 Tahun 1960.
Redho Balau, Wakil Ketua LMND Bidang Dalam Negeri, menekankan bahwa Hari Tani Nasional bukan hanya peringatan sejarah, melainkan momentum untuk menuntut pemerintah hadir dengan kebijakan yang berpihak pada petani. "Petani adalah tulang punggung bangsa. Jika negara abai, maka cita-cita kedaulatan pangan tidak akan pernah tercapai," tegasnya.
Aksi ini menambah daftar panjang desakan publik agar pemerintah memperkuat tata niaga hasil pertanian dan menekan praktik impor berlebihan. Dengan demikian, kesejahteraan petani diharapkan tidak hanya menjadi slogan, tetapi benar-benar terwujud dalam kebijakan nyata.(Benk)
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!